"SMP Negeri 1 Pyk Unggul, Beriman, Berkarakter, Menguasai Iptek, dan Berwawasan Lingkungan" Berita
NEWS UPDATE :  

Berita

Penerapan Role Play Dalam Pengajaran Transactional-Interpersonal Teks Pada Kurikulum 2013

Yunia Irianti S.Pd 

Penerapan Role Play Dalam Pengajaran Transactional-Interpersonal Teks Pada Kurikulum 2013

Payakumbuh ?óÔé¼Ôǣ Keterampilan Speaking merupakan salah satu keterampilan yang mutlak dalam menguasai Bahasa Inggris karena speaking sangat berperan dalam berkomunikasi.

Melalui speaking setiap orang khususnya siswa dapat mengungkapkan perasaannya, pendapatnya, pemikirannya, menyampaikan informasi kepada orang lain dan memberikan respon terhadap pernyataan yang disampaikan kepada nya dengan menggunakan Bahasa Inggris.

Kemampuan speaking yang diharapkan dimiliki siswa adalah kemampuan menggunakan ungkapan-ungkapan bahasa Inggris yang sederhana dalam berkomunikasi setiap hari dan dalam kehidupan nyata. Agar harapan tersebut dapat terwujud, kita selaku pendidik perlu menentukan model pembelajaran yang terbaik dalam mengajarkan speaking.

Salah satu materi speaking pada kurikulum 2013 adalah Transactional-Interpersonal teks. Transactional-Interpersonal teks adalah teks sederhana yang digunakan dalam berinteraksi dan berkomunikasi.

Teks ini dipaparkan dalam bentuk percakapan  yang memuat tentang ungkapan-ungkapan Bahasa Inggris sederhana yang lazimnya diterapkan dalam kehidupannya yang nyata.
Beberapa contoh ungkapan tersebut adalah : ?óÔé¼?ôUngkapan meminta perhatian, yang sering digunakan pada saat akan menyampaikan sesuatu hal yang penting, ungkapan menghargai hasil kerja seseorang, yang berbentuk pujian, ungkapan meminta dan memberikan pendapat, ungkapan memberikan instruksi dan respon nya, ungkapan melarang-menyuruh melakukan sesuatu serta ungkapan meminta dan memberi izin?óÔé¼?Ø.

Berdasarkan telaah kepustakaan, opini para pakar pendidikan, model Pembelajaran Role Play sangat bermanfaat yakni  mengembangkan hubungan sosial, respon fisik, intelektual, daya kreatif, dan melatih emosional siswa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik karena disajikan dalam bentuk cerita dan siswa langsung bermain peran sesuai dengan cerita tersebut, menumbuhkan rasa percaya diri serta mendorong siswa untuk lebih aktif dan terbiasa berbicara dalam Bahasa Inggris.

Dari pengalaman penulis selaku guru bahasa Inggris di SMPN 1 Payakumbuh, Model Pembelajaran role play sangat bermanfaat dalam pembelajaran teks transactional interpersonal yakni, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik karena disajikan dalam bentuk situasi nyata dan siswa langsung bermain peran dengan menggunakan ungkapan sehari-hari dalam Bahasa Inggris. Model pembelajaran ini juga dapat mempermudah siswa memahami ungkapan-ungkapan sederhana dalam pembelajaran teks transactional-interpersonal.

Berkaitan dengan pembelajaran pada implementasi kurikulum 2013, pelaksanaan proses belajar mengajar menggunakan Scientific Method. Scientic Method adalah metoda mengajar yang kegiatannya berbentuk langkah ilmiah Yakninya Observasi, Questioning, Collecting Data, Associating, dan Communicating.

Penerapan Role Play pada kurikulum 2013 adalah dilaksanakan pada tahapan kelima dari metode scientific yakni Communicating. Sebelum kegiatan communicating, pembelajaran didahului dengan empat tahapan.

Model Pembelajaran role play dalam pengajaran teks transactional interpersonal  diawali dengan tahapan observation. Kegiatan yang dilakukan  pada tahapan ini adalah siswa mengamati teks percakapan. Kemudian siswa dilatih untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang teks yang diamati nya. Pertanyaan yang diajukan siswa dapat bersifat content (tentang isi bacaan) maupun bersifat concept (tentang struktur atau bentuk kalimat yang diucapkan ). Siswa juga dilatih untuk mengajukan pertanyaan tentang arti kata baru yang terdapat dalam teks. Pertanyaan ini bertujuan agar siswa dapat  mengidentifikasikan kosa kata baru pada percakapan yang berisikan ungkapan-ungkapan sederhana. Percakapan yang diajukan dapat dijawab oleh guru maupun siswa lain.

Tahapan berikutnya adalah exploration. Pada tahapan ini, siswa mencoba mengenal dan memahami bentuk- bentuk ungkapan, maknanya dan fungsi dari ungkapan tersebut. Guru melatih siswa dalam pengucapan nya. Guru mendemonstrasikan ekspresi, action dan gerakan dalam menggunakan ungkapan tersebut.

Tahapan yang keempat adalah association. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah siswa membandingkan bentuk- bentuk ungkapan yang dipelajari nya dengan ungkapan yang terdapat pada sumber lain atau pada buku lain dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk membaca beberapa buah buku .Siswa diharapkan mampu memberikan model ungkapan yang lain nya namun memiliki makna yang sama.

Tahapan yang terakhir adalah Communicating. Pada tahapan ini siswa dilatih menciptakan teks percakapan yang menggunakan ungkapan yang dipelajari nya pada pertemuan tersebut. Kemudian siswa melakukan percakapan dengan ekspresi dan action yang menarik agar siswa lain juga termotivasi untuk berbicara dan menunjukkan action (menumbuhkan bakat acting nya).

Setelah melalui beberapa kali pertemuan dan siswa telah memperoleh beberapa bentuk ungkapan, (sekurang-kurangnya enam model ungkapan untuk enam kali pertemuan) Guru membagi siswa atas empat kelompok. Masing-masing kelompok diberikan topik yang berbeda. Misalnya adegan yang berlokasi di airport atau di perhotelan atau juga di restaurant.

Dalam hal ini Siswa dengan bimbingan guru  menulis scenario sebuah cerita yang kata-kata nya dan percakapan nya menggambarkan beberapa ungkapan yang telah dipelajari nya dalam beberapa kali pertemuan, semua anggota kelompok menjadi tokoh dalam cerita dan sebagai narrator. Masing- masing kelompok berlatih berbicara, ekspresi  dan action dengan gaya yang menarik. Kemudian masing-masing kelompok menampilkan role play nya. Role play ini sebaiknya dilakukan di luar kelas ,agar leluasa dalam bergerak dan mengatur tempat .Setelah semua kelompok melakukan role play diadakan lah diskusi kelas tentang penampilan semua kelompok dan pemberian feedback oleh guru.
Kegiatan ini terlihat sangat menyenangkan. Banyak siswa yang awal nya merasa kesulitan dalam menggunakan Bahasa Inggris, namun setelah melakukan role play menjadi tertarik dengan Bahasa Inggris.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa  Model Pembelajaran role play sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan speaking siswa pada pembelajaran teks transactional-interpersonal. (FS)

Ditulis Oleh : Yunia Irianti, S.Pd

Guru Bahasa Inggris SMPN 1 PAYAKUMBUH

" SMP Negeri 1 Payakumbuh Unggul, Beriman, Berkarakter, Menguasai Iptek, dan Berwawasan Lingkungan".."
Kalender

Oktober 2024

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31
Pencarian
Motivasi
Rezki TIdak DIcari, Tetapi harus di Syukuri, maka reski akan datang sendiri...