Sejarah
SEJARAH DAN LETAK GEOGRAFIS
Setelah Indonesia merdeka tahun 1945, sekolah- sekolah bekas sekolah Belanda dan Jepang, sebagian besar di tutup dan hanya beberapa sekolah yang dijadikan sekolah negeri.
Di Sumatera bagian tengah satu satunya SMP hanya ada di Bukittinggi dan daya tampungnya sangat terbatas. Sehingga pada saat itu khususnya di kota Payakumbuh banyak anak- anak usia sekolah yang menganggur.
Melihat keadaan seperti ini seorang putra daerah Payakumbuh yaitu Bapak Jayusman merasa terpanggil untuk memajukan pendidikan di daerah ini. Maka beliau bersama teman-temannya seperti : Bapak Sutas Rajo Api, Bapak Syafiruddin, Bapak Chatab Hamzah, bapak Chaidir Anwar, Bapak Chamaruddin, pada tahun 1946 mendirikan SMP Muhammadiyah ini. Bapak Yurnalis Kamil mantan rector UNAND Padang, Bapak Bustanul Arifin mantan menteri agung RI, termasuk murid pertamanya SMP Muhammadiyah ini.
Setelah berjalan lebih kurang 6 bulan, Bupati KDH Kab. 50 Kota yang saat ini yaitu Bapak Dr. Adnan, melihat kemajuan yang diraih oleh SMP Muhammadiyah ini, menginginkan adanya SMP Negeri di payakumbuh. Kemudian beliau menghubungi kepala P dan K Sumatera tengah yaitu Bapak Saaduddin Jambek yang berkedudukan di Bukittinggi, ternyata langsung di setujui. Bapak Saaduddin meminta SMP Muhammadiyah dijadikan SMP Negeri di Payakumbuh. Pihak Muhammadiyah bersedia menyerahkan semua siswanya.
Pada tanggal 27 September 1946 berdirilah SMp Negeri Payakumbuh dengan murid seluruhnya dari SMP Muhammadiyah, dengan kepala sekolah Bapak Sabirin dari Bukittinggi. Bapak Sabirin ini menjabat sebagai kepala sekolah dari tahun 1946 sampai dengan 1947.
Pada waktu agresi tahun 1948 s/d 1949, sebagian siswa SMP payakumbuh di pindahkan belajar ke Padang Japang dan ke Kubang, sedangkan siswa yang masih berada di payakumbuh, tetap belajar di SMP Payakumbuh. Sebagai kepala sekolah saat itu adalah Bapak Said dan beberapa di bawah pengawasan Belanda. Tahun 1950 SMP yang berada di Padang Japang dan yang di Kubang bergabung kembali dengan SMP Payakumbuh, dengan kepala sekolah Bapak Saidi Sutan Sati. Setelah penggabungan ini ternyata SMP Negeri Payakumbuh sudah mempunyai siswa lebih dari 14 lokal.
Menurut peraturan waktu itu, suatu sekolah kalau jumlah siswanya sudah melebihi 14 lokal, maka sekolah itu harus di pecah. Karena lokasi dalam kota Payakumbuh tidak ada, maka di ambil oleh masyarakat Gadut. Berdirilah SMP Negeri 2 Payakumbuh dan sekolah kita ini menjadi SMP Negeri 1 Payakumbuh.
Mengingat daerah Kab. 50 Kota sangat luas, sedangkan jasa angkutan tidak memadai, satu- satunya jasa angkutan saat itu adalah bendi, dan atas pemintaan masyarakat Guguk, didirikanlah filial SMP Negeri 1 Payakumbuh di Dangung- dangung yang di awasi oleh Bapak Saidi Sutan Sati dan Bapak Jayusman secara bergantian. Di sekolah induk Lokal juga tidak cukup, maka di pakailah aula, dijadikan 4 lokal belajar. Pada tahun 1953 Bapak Saidi Sutan Satidiangkat menjadi Inspektur SR Sumatera Tengah sebagai gantinya diangkat Bapak jayusman. Dengan usaha Bapak Jayusman dilakukan Rahab Medan setia untuk dijadikan kantor dan mendirikan local darurat dengan dinding tadir.
Sewaktu pergolakan PDRI, Bapak Jayusman ikut keluar, dan SMP Negeri 1 Payakumbuh ditutup atau disegel oleh KMK (Komando Militer Kota).
Berkat bantuan Bapak anwar DT Rangkayo Basa yang waktu itu menjabat sebagai Bupati KDH Kab. 50 Kota, maka SMP Negeri 1 Payakumbuh di buka kembali dengan kepala sekolah Bapak Chatab Hamzah pada tahun itu juga yaitu tahun 1958. Bersamaan dengan ini terjadi pengintegrasian SGB menjadi SMP dan siswa SMP Negeri 1 Payakumbuh yang berasal dari daerah Koto nan gadang, belajarnya di pindahkan kesana. Akhirnya itulah yang menjadi SMP Negeri 3 Payakumbuh.
Pada tahun 1960 Bapak Chatab hamzah di gantikan oleh Bapak Suraji dari SMP 4 Bukittinggi. Pada tahun 1963 Bapak Suraji digantikan oleh Bapak Syafruddin dan pada tahun 1968 beliau diangkat menjadi inspektur SMP di Padang.
Bapak Syafruddin digantikan oleh Masmimar dari SMP dangung-dangung. Karena bapak Masmimar sakit-sakitan maka pada tahun 1973 tugas beliau dijabat oleh wakilnya yang ada pada waktu itu adalah Bapak Rustam Dt Paduko Tuan sampai dengan tahun 1975. Karena pada tahun itu diangkat kepala sekolah baru yaitu bapak Anwarli Awin BA.
Karena siswa semakin lama semakin banyak, didirikan filial di Bukit Sitabur dan juga untuk pengembangan sekolah di belilah tanah yang terletak di belakang bank Nasional.
Pada tahun 1978 beliau pindah ke SMP Dangung- dangung dan digantikan oleh Bapak Syafri Jamaluddin BA, waktu itu didirikan filialdi koto nan empat yang kemudian menjadi SMP Negeri Koto Nan Empat dan filial yang dibukit Sitabur menjadi pula SMP Negeri Bukit Sitabur.
Bapak Syafri Jamaluddin juga menjabat sebagai kepala SMP Akabiluru yang merupakan pengintegrasian dari ST 2. Pembangunan yang dilakukan pada saat itu adalah: local dan rumah kepala sekolah yang berada di belakang bank Nasional juga di bangun 3 buah lokal di Tiakar yang akhirnya dijadikan gedung SMA negeri 1 Payakumbuh. Bangunan itu diganti oleh DEPDIKBUD, penggantian itu direncanakan semula di bangun di Kelurahan Napar tapi oleh karena tanah tak kunjung dapat di ambil alih oleh masyarakat, itulah yang sekarang menjadi SMP bunga Setangkai.
Pada tahun 1985 Bapak Syafri Jamaluddin pindah sebagai kepala SMP Negeri 3 Payakumbuh dan beliau digantikan oleh Bapak Zainul Arifin Siregar.
Pada waktu itu dibangun lokal jauh sebagai pengembangan SMP 1 yang beralokasi di Kelurahan Napar. Inilah yang akhirnya menjadi SMP Negeri 8 Payakumbuh sama seperti Bapak Mamimar, beliau juga sakit-sakitan dan akhirnya meninggal dunia. Pada tahun 1988, maka kepala sekolah di jabat oleh Bapak Nur Amris Dt Labih yang saat itu sebagai wakil kepala sekolah.
Pada tahun 1989 diangkatlah kepala sekolah yang baru yaitu Bapak Choedri St Marajo, pindahan dari SMP Tanjung pati. Pada saat ini dimulailah pembangunan mushalla SMP Negeri 1 Payakumbuh yang di beri nama ?óÔé¼?ôMushalla Ikhlas. Dananya berasal dari derma/infak para alumni. Para dermawan yang tidak kalah pentingnya adalah infak para siswa yang dikumpulkan setiap hari jumat.
Pada tahun 1994 Bapak H. Choedri St. Marajo memasuki masa pensiun, maka beliau digantikan oleh Bapak Mazni Anwar.
Pada tanggal 31 januari 1997 Bapak Mazni Anwar di pindahkan k SLTP N 1 Dangung-dangung, dan pada tanggal 1 Februari 1997 di angkat bapak Hasan Basri Sy an Mendekbud RI No. 577/ IX/KPWK -1997 dimasa kepemimpinan Bapak Hasan Basri Sy banyak kemajuan. Semula rombongan belajar 24 menjadi 27 rombongan sehingga di pinjam ruang belajar SKKP dan SKG yang ditinggalkan dibidang pembangun pada tahun 2001 SMP Negeri 1 Payakumbuh mendapat 3 RKB dari propinsi Sumbar. Pada tahun 2003 bapak Hasan Basri Sy, S.Pd pindah sebagai kepala SMA Negeri 2 Payakumbuh dan beliau di gantikan oleh Bapak Jon Afrizal, S.Pd No SK. No. BKA. 0020/5/WK-tanggal 30 Januari 2003 Pyk/2003
Pada tahun 2004 sekolah mendapat bantuan dana dari Block grand sebanyak 3 ruang belajar dan di bantu komite dan juga perbaikan WC. Pada tahun 2004 sekolah mendapat bantuan ruang Labor IPA(fisika) dan Block Grand kemudian bulan November 2006 di mulai pembangunan gedung baru yang di rencanakan 3 tingkat.
Alhamdulilah gedung yang kita harapkan tersebut tahun 2008 telah selesai di bangun. Di bidang akademik tahun ke tahun merupakan kemajuan berdasarkan Direktur pendidikan Lanjutan Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional No. 1147 A/C3?SK?2004 tanggal 5 Juli 2004 tentang SMP 1 Payakumbuh, di tetapkan sebagai sekolah berstandar nasional (SSN) dan berdasarkan surat keputusan Direktorat Jenderal manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional No.230/C3/Kep/2008 tanggal 8 Februari 2008 menetapkan bahwa SMP Negeri 1 Payakumbuh sebagai rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) bersama dengan 4 SMP yang ada di Sumatera Barat yaitu SMP Negeri 8 Padang, SMP Negeri 1 Padang, SMP Negeri 1 Payakumbuh dan SMP Negeri 1 Lubuk Sikaping dan satu-satunya di Payakumbuh dan 50 kota.
Sebagai penutup dari perjalanan sejarah sejak berdirinya SMP Negeri 1 Payakumbuh sampai saat ini, selaku SMP tertua di Kab. 50 Kota dan Kodya Payakumbuh telah banyak meraih prestasi di bidang olahraga, di bidang kesenian dan lain sebagainya. Dan juga para alumni SMP Negeri 1 Payakumbuh telah banyak menduduki jabatan penting dalam pemerintahan baik di daerah maupun di tingkat nasional, demikian juga sebagai pengusaha, konglomerat dan sebagainya.