Gerakan Literasi Sekolah Hebat
Ditulis Oleh : Bayu Destriawan, M.Pd.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat menuntut dunia pendidikan untuk menyiapkan peserta didik yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga memiliki kemampuan literasi yang kuat. Literasi menjadi pondasi penting dalam membangun daya pikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif. Kemampuan memahami informasi, mengolahnya menjadi ide, dan mengekspresikannya secara tepat melalui tulisan maupun lisan merupakan keterampilan yang harus dibentuk sejak dini.
Dalam konteks ini, literasi tidak cukup hanya dimaknai sebagai kegiatan membaca. Literasi yang bermakna adalah yang mampu mendorong peserta didik dan guru untuk terus bertumbuh, berkarya, dan memberi inspirasi. Maka dari itu, sekolah perlu menciptakan ruang dan budaya yang mendukung berkembangnya literasi aktif dan produktif. Literasi harus menjadi budaya hidup di sekolah, tidak terbatas dalam pembelajaran Bahasa Indonesia saja, melainkan menyatu dalam semua aktivitas pembelajaran dan kehidupan sekolah.
Sebagai bentuk respon terhadap kebutuhan ini, SMP Negeri 1 Payakumbuh meluncurkan program inovatif bernama GELISAH (Gerakan Literasi Sekolah Hebat). Program ini merupakan gerakan literasi yang tidak hanya fokus pada peningkatan minat baca, tetapi juga mendorong peserta didik dan guru untuk menghasilkan karya tulis yang dapat menginspirasi lingkungan sekitarnya. Slogan program ini, “Bukan hanya membaca, tapi juga berkarya dan menginspirasi”, menggambarkan semangat transformasi literasi menjadi gerakan yang aktif dan berdampak nyata.
GELISAH dirancang sebagai program literasi yang menyeluruh dan terstruktur. Program ini mencakup pengadaan pojok baca di setiap kelas, yang berfungsi sebagai akses cepat siswa terhadap bahan bacaan yang menarik dan mendidik. Pojok baca ini diisi oleh buku-buku cerita, pengetahuan populer, cerpen, puisi, dan artikel ringan yang dapat dibaca kapan pun siswa menginginkannya. Keberadaan pojok baca bertujuan untuk mendekatkan siswa dengan dunia literasi dalam keseharian mereka.
Selain itu, program ini juga mendorong setiap kelas untuk memiliki majalah dinding (mading) literasi. Mading ini menjadi sarana menampilkan karya tulis, gambar, puisi, opini, maupun artikel ilmiah ringan karya siswa. Melalui aktivitas ini, siswa belajar untuk menuangkan ide dan gagasan mereka secara kreatif. Mereka juga belajar berkolaborasi, berkomunikasi, dan bertanggung jawab terhadap konten yang dipublikasikan di lingkungan kelasnya.
Tidak berhenti di tingkat internal sekolah, program GELISAH juga menargetkan karya-karya siswa dan guru untuk tampil di ruang publik. Salah satu bentuknya adalah kegiatan menulis di media massa, seperti koran lokal, majalah pendidikan, atau portal literasi online. Dengan demikian, karya siswa tidak hanya berhenti dibaca oleh guru dan teman-teman, tetapi bisa
memberi manfaat dan inspirasi lebih luas kepada masyarakat. Ini juga menjadi ajang aktualisasi diri dan pembentukan karakter percaya diri bagi siswa.
Lebih jauh lagi, program ini memberikan ruang bagi siswa dan guru untuk menerbitkan buku ber-ISBN. Proses ini tidak hanya mengangkat semangat berkarya, tetapi juga meningkatkan kualitas dan profesionalitas penulisan. Buku-buku yang diterbitkan bisa berupa kumpulan cerpen, puisi, esai, artikel, hingga karya ilmiah populer. Melalui kegiatan ini, SMP Negeri 1 Payakumbuh menargetkan terwujudnya sekolah yang kaya karya dan menginspirasi sekolah lain.
Dengan pelaksanaan program GELISAH, diharapkan terbentuk ekosistem literasi sekolah yang hidup, kreatif, dan kolaboratif. Sekolah menjadi tempat yang tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menghidupkan semangat berkarya dan menyebarkan manfaat melalui tulisan. Program ini menjadi tonggak menuju generasi pembelajar sepanjang hayat, yang siap berkontribusi dalam membangun peradaban yang lebih baik melalui kekuatan literasi.